15 May 2013

Kajian Singkat Lempar Pisau


Harap diingat bahwa melempar pisau lebih bersifat instingtif, tanpa berpikir, seperti layaknya berjalan atau mengendarai sepeda. Saat kita mengingat prinsip “Lepaskanlah pisau saat ujungnya mengarah ke target”, sebenarnya prinsip tersebut tidak selalu kita laksanakan sepenuhnya, karena setelah beberapa lemparan, kita tahu betul kapan harus melepas pisau, karena otak kita telah merekam ketinggian tangan, urutan gerakan, kecepatan, dan besarnya tenaga yang kita lepaskan. Dengan modal rekaman itu di otak, kita jadi lebih percaya diri dengan lemparan kita berdasarkan gerakan yang memberi hasil yang terbaik, sehingga kita tidak lagi peduli apakah harus melepaskan pisau saat mengarah tepat ke target, atau beberapa saat sebelumnya.
           
Kajian berikut ini mencoba menjelaskan lempar pisau bagi Anda yang ingin mengetahuinya.

BAGAIMANA PISAU MELUNCUR DARI TANGAN?
Ketika seseorang masih baru belajar melempar pisau, pasti ia akan diberitahu agar melepaskan pisau saat ujungnya mengarah ke target. Instruksi seperti ini bahkan sering ditulis di buku-buku petunjuk lempar pisau.
Pada kenyataannya, pisau dilepaskan sesaat sebelumnya. 
        
Inilah yang sebenarnya terjadi: Tangan membuat gerakan melingkar di sekitar sendi bahu, dan sendi sikupun membuat gerakan itu yang akan memperlebar radius lingkaran. Namun penambahan radius ini kita abaikan.
         
Saat dilepaskan, pisau akan melayang dengan lintasan mendekati bentuk lingkaran. Ini terjadi karena adanya pengaruh daya tarik gravitasi. Karena itu jika pisau dilepaskan saat tepat mengarah ke target, pastilah pisau akan jatuh di bawah target, bahkan bisa langsung terhempas ke tanah. Jadi kita harus membayangkan sebuah titik yang lebih tinggi dari target yang sebenarnya. Ke titik khayal itulah kita mengarahkan pisau.
       
Kapankah saat paling tepat untuk melepaskan pisau? David Adamovich berdasarkan kajian atas rekaman videonya menyimpulkan bahwa saat paling tepat untuk melepas pisau adalah pada saat pisau tersebut mendekati posisi tegak lurus terhadap tanah.

Seberapa tinggikah titik khayal itu? Hal tersebut tergantung setidaknya pada dua hal, yaitu jarak lempar dan kecepatan pisau.
1.       Semakin jauh jarak, semakin tinggi titik itu bila kita mengerahkan tenaga yang sama.
2.       Ketinggian titik khayal bisa dikurangi bila kita mengerahkan tenaga yang lebih besar (yang secara otomatis meningkatkan kecepatan pisau).
Seberapa cepatkah pisau harus “terbang” supaya diperoleh hasil yang akurat? Berdasarkan beberapa percobaan, dapat disimpulkan bahwa kecepatan pisau antara 50 km/jam hingga 100 km/jam tidak menunjukkan perbedaan bentuk lintasan yang signifikan. Itu artinya, ketinggian titik khayal tadi tidak berbeda untuk kecepatan antara 50 sampai 100 km/jam. Namun jika pisau dilemparkan dengan kecepatan rendah, semisal 35 km/jam, ketinggian titik itu harus ditingkatkan.


Ulasan lengkap silahkan baca “The Physics Of Knife Throwing” dari situs www.knifethrowing.info
Harap beritahukan bila saya salah mengambil intisari artikel tersebut.
Semoga bermanfaat.