Harap diingat bahwa melempar pisau lebih bersifat
instingtif, tanpa berpikir, seperti layaknya berjalan atau mengendarai sepeda.
Saat kita mengingat prinsip “Lepaskanlah pisau saat ujungnya mengarah ke
target”, sebenarnya prinsip tersebut tidak selalu kita laksanakan sepenuhnya,
karena setelah beberapa lemparan, kita tahu betul kapan harus melepas pisau,
karena otak kita telah merekam ketinggian tangan, urutan gerakan, kecepatan,
dan besarnya tenaga yang kita lepaskan. Dengan modal rekaman itu di otak, kita
jadi lebih percaya diri dengan lemparan kita berdasarkan gerakan yang memberi
hasil yang terbaik, sehingga kita tidak lagi peduli apakah harus melepaskan
pisau saat mengarah tepat ke target, atau beberapa saat sebelumnya.
Kajian
berikut ini mencoba menjelaskan lempar pisau bagi Anda yang ingin
mengetahuinya.
BAGAIMANA PISAU MELUNCUR DARI TANGAN?
Ketika
seseorang masih baru belajar melempar pisau, pasti ia akan diberitahu agar
melepaskan pisau saat ujungnya mengarah ke target. Instruksi seperti ini bahkan
sering ditulis di buku-buku petunjuk lempar pisau.
Pada kenyataannya, pisau
dilepaskan sesaat sebelumnya.
Inilah yang
sebenarnya terjadi: Tangan membuat gerakan melingkar di sekitar sendi bahu, dan
sendi sikupun membuat gerakan itu yang akan memperlebar radius lingkaran. Namun
penambahan radius ini kita abaikan.
Saat dilepaskan, pisau akan
melayang dengan lintasan mendekati bentuk lingkaran. Ini terjadi karena adanya
pengaruh daya tarik gravitasi. Karena itu jika pisau dilepaskan saat tepat
mengarah ke target, pastilah pisau akan jatuh di bawah target, bahkan bisa langsung
terhempas ke tanah. Jadi kita harus membayangkan sebuah titik yang lebih tinggi
dari target yang sebenarnya. Ke titik khayal itulah kita mengarahkan pisau.
Kapankah saat paling tepat untuk
melepaskan pisau? David Adamovich berdasarkan kajian atas rekaman videonya
menyimpulkan bahwa saat paling tepat untuk melepas pisau adalah pada saat pisau
tersebut mendekati posisi tegak lurus terhadap tanah.
Seberapa tinggikah titik khayal
itu? Hal tersebut tergantung setidaknya pada dua hal, yaitu jarak lempar dan kecepatan
pisau.
1. Semakin
jauh jarak, semakin tinggi titik itu bila kita mengerahkan tenaga yang sama.
2. Ketinggian
titik khayal bisa dikurangi bila kita mengerahkan tenaga yang lebih besar (yang
secara otomatis meningkatkan kecepatan pisau).
Seberapa cepatkah pisau harus “terbang” supaya
diperoleh hasil yang akurat? Berdasarkan beberapa percobaan, dapat disimpulkan
bahwa kecepatan pisau antara 50 km/jam hingga 100 km/jam tidak menunjukkan
perbedaan bentuk lintasan yang signifikan. Itu artinya, ketinggian titik khayal
tadi tidak berbeda untuk kecepatan antara 50 sampai 100 km/jam. Namun jika pisau dilemparkan dengan kecepatan rendah,
semisal 35 km/jam, ketinggian titik itu harus ditingkatkan.
Ulasan lengkap silahkan baca “The Physics Of Knife
Throwing” dari situs www.knifethrowing.info
Harap beritahukan bila saya salah mengambil
intisari artikel tersebut.
Semoga bermanfaat.