05 April 2013

Tentang Pisau Lempar


Kegiatan lempar pisau semakin berkembang seiring waktu, dan penggemarnyapun semakin banyak dan tersebar di seluruh dunia. Telah banyak perkumpulan lempar pisau berdiri di banyak negara. Kini lempar pisau lebih digemari sebagai olahraga ataupun pengisi waktu luang daripada sebagai cabang beladiri. Bahkan ada yang memanfaatkannya untuk bisnis pertunjukan seperti sirkus. Mengapa demikian? Salah satu penyebabnya, biarpun kita telah sukses menancapkan pisau di punggung lawan, kita telah kehilangan senjata, sementara lawan belum tentu dapat dilumpuhkan seketika. Hanya sedikit orang saja yang mengetahui dan dapat membidik tepat ke titik-titik mematikan.
   
Pisau lempar lazim dibuat menyatu antara bilah dengan gagang. Selain memudahkan pembuatan, hal itu akan mempertahankan kekuatan pisau karena jika bilah dan gagang dibuat terpisah lalu disatukan, maka pisau akan lebih mudah patah pada sambungan tersebut saat membentur target.

Seiring dengan frekuensi pemakaian, ujung runcing pisau lempar akan menjadi tumpul, terlipat, rompal, bahkan patah. Bahkan pada situasi tertentu, pisau lempar yang dibuat dari baja yang keras sekalipun bisa rompal atau patah pada ujung runcingnya. Dengan dasar itu, pisau lempar seringkali dibuat dari baja yang relatif “lunak”. Ini akan memudahkan untuk memperbaiki ujung yang rusak tersebut, cukup dengan peralatan sederhana seperti palu, asahan, kikir atau amplas.

Selain itu baja yang relatif lunak akan memudahkan si pembuat, terutama mereka yang membuat sendiri pisaunya dengan peralatan seadanya. Namun kekurangannya adalah, pisau akan relatif mudah melengkung pada bagian tertentu sesuai bentuk pisaunya. Meskipun lengkungannya tidak membentuk sudut yang besar, namun cukup mengganggu kenyamanan melempar dan hasil lemparan.

Cara mengatasi pisau yang melengkung cukup mudah, cukup dengan memukul bagian yang melengkung diatas dasar yang rata, dengan tenaga yang tidak terlalu besar. Bisa juga ambil dua potong balok pendek, yang satu menjadi alas ujung bilah, yang satu lagi menjadi alas ujung gagang. Tinggal pukul. Ada baiknya pisau ditutup kain pada bagian yang akan dipukul, supaya tidak berbekas. Namun bila terlalu sering terjadi (terutama pada pemula), pada akhirnya pisau akan patah juga. Karena itu makin sedikit membuat kesalahan dalam melempar, makin panjang umur pisau.
     
Sedangkan pisau yang dibuat dari baja yang keras akan mempunyai daya tahan yang relatif lebih baik, berumur lebih panjang. Beberapa pembuat pisau lempar ternama menjamin produknya tidak akan patah bilah ataupun gagangnya seumur hidup – tapi tidak disebutkan jaminan tahan rompal pada ujung runcingnya! Dan bila permasalahan diatas terjadi (disebabkan membentur pisau lain yang telah menancap lebih dulu, atau terjatuh dan mengenai batu, dll), maka memperbaiki kerusakan tersebut akan sedikit lebih sulit. Kita memerlukan gerinda listrik, itupun dengan lempengan gerinda dengan spesifikasi untuk baja keras. Gerinda yang dijual di toko besi pada umumnya hanya tahan untuk baja biasa (regular steel). Pisau lempar yang berbahan baja keras umumnya mahal. Silakan, mau piiih baja lunak atau baja keras?

Pisau lempar ada yang bermata satu (tajam hanya satu sisi), ada juga yang bermata dua (tajam pada kedua sisi). Dari segi fungsi utama, keduanya tak mempunyai perbedaan – dapat menancap sempurna.

Dari segi bentuk, pisau lempar sangat banyak variasinya. Mulai dari yang sederhana, hingga yang terlihat garang, bahkan indah. Polesan pada logamnyapun bermacam-macam, membuat pisau semakin indah, sampai-sampai sayang untuk memakainya.

Berapa harga pisau lempar? Sangat bervariasi, dari yang murah sampai yang mahal – silakan cari di situs-situs Amerika atau Eropa. Sebaiknya tidak senang dulu bila ada pisau lempar dengan bentuk bagus dan harga murah. Memang banyak  yang bagus bentuknya tapi murah, namun pisau seperti itu biasanya ringan, tipis dan relatif pendek. Jangan lupa perhatikan fungsi yang Anda pilih: Mau dipakai atau dipajang?

Untuk pemilihan pisau, silakan baca “Memilih Pisau Lempar”.
�"�ſ�

2 comments: