Kegiatan lempar pisau semakin berkembang seiring
waktu, dan penggemarnyapun semakin banyak dan tersebar di seluruh dunia. Telah
banyak perkumpulan lempar pisau berdiri di banyak negara. Kini lempar pisau
lebih digemari sebagai olahraga ataupun pengisi waktu luang daripada sebagai
cabang beladiri. Bahkan ada yang memanfaatkannya untuk bisnis pertunjukan
seperti sirkus. Mengapa demikian? Salah satu penyebabnya, biarpun kita telah
sukses menancapkan pisau di punggung lawan, kita telah kehilangan senjata,
sementara lawan belum tentu dapat dilumpuhkan seketika. Hanya sedikit orang
saja yang mengetahui dan dapat membidik tepat ke titik-titik mematikan.
Pisau
lempar lazim dibuat menyatu antara bilah dengan gagang. Selain memudahkan
pembuatan, hal itu akan mempertahankan kekuatan pisau karena jika bilah dan
gagang dibuat terpisah lalu disatukan, maka pisau akan lebih mudah patah pada
sambungan tersebut saat membentur target.
Seiring
dengan frekuensi pemakaian, ujung runcing pisau lempar akan menjadi tumpul,
terlipat, rompal, bahkan patah. Bahkan pada situasi tertentu, pisau lempar yang
dibuat dari baja yang keras sekalipun bisa rompal atau patah pada ujung
runcingnya. Dengan dasar itu, pisau lempar seringkali dibuat dari baja yang
relatif “lunak”. Ini akan memudahkan untuk memperbaiki ujung yang rusak
tersebut, cukup dengan peralatan sederhana seperti palu, asahan, kikir atau
amplas.
Selain itu baja yang relatif
lunak akan memudahkan si pembuat, terutama mereka yang membuat sendiri pisaunya
dengan peralatan seadanya. Namun kekurangannya adalah, pisau akan relatif mudah
melengkung pada bagian tertentu sesuai bentuk pisaunya. Meskipun lengkungannya
tidak membentuk sudut yang besar, namun cukup mengganggu kenyamanan melempar
dan hasil lemparan.
Cara mengatasi pisau yang melengkung
cukup mudah, cukup dengan memukul bagian yang melengkung diatas dasar yang
rata, dengan tenaga yang tidak terlalu besar. Bisa juga ambil dua potong balok
pendek, yang satu menjadi alas ujung bilah, yang satu lagi menjadi alas ujung
gagang. Tinggal pukul. Ada baiknya pisau ditutup kain pada bagian yang akan
dipukul, supaya tidak berbekas. Namun bila terlalu sering terjadi (terutama
pada pemula), pada akhirnya pisau akan patah juga. Karena itu makin sedikit membuat
kesalahan dalam melempar, makin panjang umur pisau.
Sedangkan
pisau yang dibuat dari baja yang keras akan mempunyai daya tahan yang relatif
lebih baik, berumur lebih panjang. Beberapa pembuat pisau lempar ternama
menjamin produknya tidak akan patah bilah ataupun gagangnya seumur hidup – tapi
tidak disebutkan jaminan tahan rompal pada ujung runcingnya! Dan bila
permasalahan diatas terjadi (disebabkan membentur pisau lain yang telah
menancap lebih dulu, atau terjatuh dan mengenai batu, dll), maka memperbaiki
kerusakan tersebut akan sedikit lebih sulit. Kita memerlukan gerinda listrik,
itupun dengan lempengan gerinda dengan spesifikasi untuk baja keras. Gerinda
yang dijual di toko besi pada umumnya hanya tahan untuk baja biasa (regular
steel). Pisau lempar yang berbahan baja keras umumnya mahal. Silakan, mau piiih
baja lunak atau baja keras?
Pisau
lempar ada yang bermata satu (tajam hanya satu sisi), ada juga yang bermata dua
(tajam pada kedua sisi). Dari segi fungsi utama, keduanya tak mempunyai
perbedaan – dapat menancap sempurna.
Dari
segi bentuk, pisau lempar sangat banyak variasinya. Mulai dari yang sederhana,
hingga yang terlihat garang, bahkan indah. Polesan pada logamnyapun
bermacam-macam, membuat pisau semakin indah, sampai-sampai sayang untuk
memakainya.
Berapa harga pisau lempar?
Sangat bervariasi, dari yang murah sampai yang mahal – silakan cari di
situs-situs Amerika atau Eropa. Sebaiknya tidak senang dulu bila ada pisau
lempar dengan bentuk bagus dan harga murah. Memang banyak yang bagus bentuknya tapi murah, namun pisau
seperti itu biasanya ringan, tipis dan relatif pendek. Jangan lupa perhatikan
fungsi yang Anda pilih: Mau dipakai atau dipajang?
Untuk pemilihan pisau, silakan
baca “Memilih Pisau Lempar”.
�"�ſ�